monggoo...wani piroo

Friday, April 6, 2012

Seimbangkan Antara Dunia dan Akhirat

عْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ أَبَدَا وَاعْمَلْ لِأَخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدَا
“Beramallah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup akan selamanya dan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok”.
Ini bukanlah sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam, akan tetapi dia adalah ucapan dari dua orang sahabat:
1. Abdullah bin Amr ibnul Ash.
Diriwayatkan oleh Ibnu Qutaibah dalam Ghoribul Hadits -sebagaimana dalam Adh-Dho’ifah no. 8- dari jalan Hammad bin Salamah dari Ubaidullah ibnul Izar darinya secara mauquf (dari Ucapan Ibnu Amr bin Ash) dengan lafazh, “Peliharalah duniamu.”
Sanad hadits ini terputus, karena didapatkan dalam Musnad Al-Harits -Zawa`idul Haitsamy- (2/983) bahwa Ubaidullah ini meriwayatkan hadits ini dari Abdullah bin Amr dengan perantara seorang A’rabi tua, yang mana ini menunjukkan bahwa jalan di atas terputus sebagaimana yang diketahui dalam ilmu ‘ilalul hadits (cacat tersembunyi dari suatu hadits). Kemudian, perantara antara keduanya adalah rawi yang mubham (tidak disebut namanya) yang mana hal ini adalah bentuk kelemahan dalam sebuah sanad. Kemudian hadits ini mempunyai jalan lain, diriwayatkan oleh Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhud -sebagaimana dalam Adh-Dho’ifah-, beliau berkata: Muhammad bin Ajlan mengabarkan kepada kami bahwa Abdullah bin Amr ibnul Ash berkata. Akan tetapi Ibnu Ajlan juga tidak mendengar dari Abdullah bin Amr.
2. Abdullah bin Umar -radhiallahu anhuma-.
Disebutkan oleh Imam Al-Qurthuby rahimahullah dalam Tafsirnya (13/314 dan 16/18) dan beliau tidak menyandarkan periwayatannya pada seorang ulama pun.

No comments:

Post a Comment